8/25/10

My LORD and my lord

" even as sarah obeyed abraham calling him lord "
                                        ( 1 peter 3 : 6 a)
                                            
                                                      


ayat ini bener-bener mengusik hati gue.
kenapa oh kenapa?
kenapa sarah panggil abraham dengan "lord"?
Lord itu kan panggilan buat Tuhan.
Tapi trus gue jadi inget,zaman dulu lord itu juga dipakai untuk gelar kebangsawanan, orang yang dihormati ato tuan-tuan tanah. oh, oke gue ngerti.


sarah menghormati abraham sedemikian rupa sampe dia gak panggil sembarangan.


Gue seriiiing banget denger beberapa orang yang panggil pasangannya dengan panggilan-panggilan yang menurut gue pribadi gak lazim , " endud" " si jelek" " saydut" ( sayang gendut). katanya si panggilan mesra, panggilan sayang, mungkin pertama-tama lucu tapi enggak ah... kalo mike panggil gue yg aneh-aneh kayak gitu mah gue gak brasa disayang ;p


Satu lagi, gue juga bingung,kalo kita memuja suami/ pasangan berlebihan ato treat dia dengan full adoration entar bisa-bisa jadi berhala dong?
gimana sih harus bersikap?


gue ketemu jawabannya di sini
" hai, istri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan " ( efesus 5 : 22 )

seperti kepada Tuhan


seperti kepada Tuhan


yak, bener 100%, seperti kepada Tuhan!


gue juga uda coba compare sama terjemahan alkitab yang lain,
SAMA, seperti kepada Tuhan.


"Wives, submit to your husbands as to the Lord. " - NIV


"Wives, submit yourselves unto your own husbands, as unto the Lord." - KJV


"Wives, understand and support your husbands in ways that show your support for Christ. " - the message


semuanya sama, artinya sebagai istri, kita harus menghormati pasangan kita dengan level yang sama seperti kita menghormati Tuhan.


Tapi inget loh ya, suami kita bukan Tuhan, karena dia bisa aja gagal atau ambil keputusan yang salah, bukan cuma sekali bahkan bisa berkali-kali, tapi perintah Tuhan sama.... " hormati suami mu sama seperti kamu menghormati AKU "


Treat your husband at home like you treat Jesus when He comes to your house.


Sejak kami menikah, gue janji sama diri gue sendiri to give the best of me for him, for my husband. to welcome him with smile and hug ( and also a glass of juice), to cook the best meal that i can make, to make sure the bed is fine and clean and to make sure he gets all he needs.
Tapi pada kenyataannya, kadang-kadang gue males...... " ah, gak usa cuci piring sekarang, entar aja malem jadi sekalian, tokh nanti juga mau makan malem, yang penting rumah bersih, piring kotor numpuk gak apa lah, mike juga gak nengok-nengok tempat cuci piring... lagian kalo dia liat... juga dia pasti gak complain. "

Tapi sekarang gue jadi mikir... gimana kalo gue tau Tuhan Yesus mau dateng ke rumah gue? mana berani gue biarinin piring kotor numpuk kayak gitu? gue akan pastikan semua bersih, tanpa debu sedikitpun...


haiiiya... ternyata oh ternyata...
aku masih belum praktekin Firman ini.


Tuhan, aku bertobat!
bertobat setelah coba ngerenungin lebih dalem.
Tuhan bukain pengertian dengan illustrasi kayak gini...


Tempat : our house
Waktu   : sore hari sekitar 5.30 ( jam biasa mike pulang kerja )


knock..knock..knock....


ooow, The Lord walks into my house instead of my husband.
He gives a kind warm greeting and told me that he is taking my husband place for the evening.


waaaaaaaaahhh... pasti gue HEBOH banget! The Lord came into my house!!!
He is sitting in the chair where my husband usually sits! How can i serve HIM???


Lia           : " excuse me, Lord, is there anything i can get for You??"
Lord        : " well, yes, i would like a cup of tea "
Lia           : " what kind of tea would you like, Lord? I have lipton, chamomile tea,    
                      garden tea, mint, rasberry and herb tea"
Lord        : " a cup of mint tea sounds good to me "
Lia           : " yes, Lord. i will make it soon, just wait a while "


Kabur ke dapur sambil kesenengaan..... waaaaahhhh... can't imagine!!
The Lord is in my house and i get to make a cup of tea for Him, For the LORD!
He wants a cup of tea. what a privilege i have.... making tea for my LORD!


ooow, unvistendigh! ( in dutch= unbelieveble! )


with joyfull heart i serve the tea to the Lord and sit near Him with the eyes on Him... full adoration.


Lia              : " Lord, is the tea okay?"
Lord           : " well, it is a little hot.."
Lia              : " oh, i am sorry, Lord. i will get an ice cube to make it cool "


Meskipun cuma ambil es batu doang, gue ngacir ke dapur dengan penuh semangat. Apapun! APAPUN.... apapun yang Tuhan minta, gue akan beri... untuk menyenangkan hatiNya....
untuk bikin Dia betah ada di rumah gue....


hwaaaaaa...........................masih gak percaya nih!
The Lord is in my house!!!!


and then soon i realize that i have prepared the dinner for my husband. it is maybe because i feel so excited to welcome the LOrd. The food smells so good and still warm but mesti cepet dimakan supaya masih enak.
Makanan panas ato hangat dan fresh is the best, filosofiku.


Lia            : " Lord, i have supper on the table. would you like to eat?

Lord         : " Yes, I am hungry. But i am sorry, i need to make a call. could you hold the
                      dinner 30 minutes until I get done with My phone call? "

Lia            : "oh sure, Lord! I will gladly to do that. i will put back in the oven and keep it
                     warm. Just take Your time "

Lord         : " thank you for honoring me this way "


GAK MASALAH, meski perut uda jejeritan dan keroncongan gara-gara kelaperan, gue bakal tetep nunggu sambil senyum buat dinner with my LORD! Jangankan 30 menit, 1 jam juga gue mau nunggu.... ;p


I will adapt around His desires
because He is my Lord!
it will be my delight to wait on Him, to look on HIm, and hang on His every word.


itu cuma illustrasi.


sekarang pertanyaannya.....
apakah kita uda honoring our husbands as we honor the Lord ?


wait..wait..wait... gimana kalo suaminya jahat, males trus gak bertanggung jawab? kan gak layak dapet penghormatan kayak gitu.


jawabannya RESPECT unconditionally!
tapi beneran, gue tau itu gak gampang banget.... susah ampun-ampun...
gue uda punya pengalaman bertahun-tahun sama bokap.


jadi gimana?


ya, tetep tunduk.
Tuhan gak lagi bela kaum suami, Tuhan juga kasih PERINTAH buat kaum suami untuk mengasihi istri seperti Kristus mengasihi jemaat.


Tapi kalo suaminya gak mau taat gimana?


itu bukan urusan kita!
bukan urusan kita buat menghakimi
bukan urusan kita buat menuntut
itu urusannya TUhan
Tuhan yang bakal BERURUSAN SENDIRI sama suami kita KALAU kita uda taat.
hehee... serem dah kalo uda berurusan sama Tuhan.


yang penting kita inget, inget sama teladan sarah.
There is power of the submissive spirit.
yang menarik hati Tuhan, yang mengundang pembelaan Tuhan.


yuk sama-sama belajar ini....
submit to husband as to the LOrd.


- Lia

8/18/10

Ada apa dengan SARAH?

Hari-hari ini gue banyak explore firman tentang " Sarah " dan gue dibukain sesuatu yang baru, yang dulu gue gak pernah liat.
7 tahun yang lalu, waktu saat teduh Tuhan suruh gue " buka dan baca kejadian 21 : 1 ", gue gak tau itu Firman apaan.

Ternyata ayat ini " Tuhan memperhatikan Sara, SEPERTI yang DIFIRMANKAN Nya, dan Tuhan MELAKUKAN kepada Sara seperti yang diJANJIkanNya" ( kej 21 :1 )

Waktu itu gue jujur aja, lagi SANGAT- SANGAT butuh directions for my life, for the future... krn waktu ini gue baru aja merasa banyak impian yang sudah sempat dibangun yang menjadi hancur dan gue bener-bener butuh MENATA ulang kehidupan gue bersama Tuhan.

Proses yang gak gampang karena gue harus terus-menerus menguatkan komitmen gue untuk jalan sama Tuhan, sekalipun terpuruk dan mesti menuai hal-hal jelek yang pernah gue tabur dalam "daging". Ada masanya gue bener-bener self pity dan gak YAKIN Tuhan masih mau pakai hidup gue ( gue gak pernah ragu kalo Tuhan sayang sama gue )
Tapi hari itu, pagi itu.... I met Him!

" You will become like Sarah "

hah? kenapa Sarah, Tuhan?

kenapa enggak Debora?
keren... peka denger suara Tuhan trus bisa ikut perang juga ;p

kenapa engga Ester?
pendoa syafaat buat bangsa yang dipake Tuhan membela nasib bangsanya

kenapa... kenapa ...kenapa..
Jujur gue bingung " kenapa sara" yang gue ngerti waktu itu yang namanya "sara" itu gagal mempercayai Tuhan dan gara2 " nasehatnya " yang lahir karena pemikiran manusiawi, dia jadi ngalamin hal-hal yang semestinya tidak terjadi..

" Berkatalah Sarai kepada Abram: "Engkau tahu, TUHAN tidak memberi aku melahirkan anak. Karena itu baiklah hampiri hambaku itu; mungkin oleh dialah aku dapat memperoleh seorang anak." Dan Abram mendengarkan perkataan Sarai. "

"Jadi Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang Mesir itu, --yakni ketika Abram telah sepuluh tahun tinggal di tanah Kanaan--,lalu memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk menjadi isterinya"
( kejadian 16 : 3-4 )

Tuhan uda memberi janji sama Abraham bahwa keturunannya bakalan seperti bintang-bintang di langit dan pasir di laut. Tuhan udah ngomong 3 kali! ( kejadian 12, 13 dan 15 )
tapi kok... sara itu malah gak percaya?
dia malah bilang gini ke abraham...

"Engkau tahu, TUHAN tidak memberi aku melahirkan anak" ( kejadian 16: 3 )
dan uda gitu sara " brusaha" membantu Tuhan untuk menggenapi janjiNya dengan caranya sendiri yang mana akibatnya PARAH banget.
 
Padahal uda JELAS-JELAS Tuhan bilang, " bukan eliezer yang bakal jadi ahli warismu melainkan anak kandungmu " ( kejadian 15 : 14 )
yang namanya anak kandung yah brarti anak hasil kandungan istrinya yah...
tapi si ibu sarah ini tetep gak percaya bahkan pas malaikat Tuhan mendatangi Abraham dan ngomong kalo 1 tahun dari sekarang kamu akan punya anak, si sarah masih tetep gak percaya, dia malah ketawa diem-diem di balik pintu kemah ( kejadian 18:10-12 )
 
 
waktu itu, gue cuma bisa liat hal ini dari hidup seorang "sarah".
di hati gue masih ada pertanyaan " apa istimewanya si sarah ini? lha wong, dia gagal mempercayai Tuhan yaaaa? "
 
Penasaran masih tersimpan rapi di dalam hati sementara gue naik kopaja 86 ke kampus tercinta gue dulu. Hari itu gue ada kelas " Phrophetic Ministry" jam 9 pagi, yang ngajar Samuel Saputra.
 
You know what? Samuel Saputra bilang gini pas mulai kelas " nanti ketika saya ngajar, jangan kaget kalo saya jadi bernubuat, tangkap itu dengan hati yang haus " dan mulailah dia ngajar.
 
Waktu itu dia tiba-tiba ngomong tentang " sarah ", langsung jantung gue berdebar-debar kenceng banget, dia gak lagi ngomong secara pribadi sama gue, dia lagi ngajar di depan kelas dengan roh yang menyala-nyala and that's it! Tuhan bukain apa yang Dia maksud dengan panggilan seorang sarah.
" I will be a spiritual mother like Sarah "
 
hati gue terbakar tapi manifestasinya malah gue nangis di dalem kelas!
sampe beberapa temen nengok dan bilang, " kenapa loh ne?" ( gue dipanggil "nenek" waktu kuliah dulu... padahal muka masih imut dan belon keriput, wkwkwkw )
 
I can't explain what happened with me!
I caught His fire!
I woke up from my "self-pity" world!
He has purpose for me!
God STILL wants to use me...
 
sejak hari itu, gue jadi semangaaaaat banget! terutama dalam hal pembinaan, pemuridan, mentoring dan discipleship. Gue seneng buat memfasilitasi hidup oranglain untuk mengalami kebenaran yang memerdekaan hidup dan seneng banget kalo bisa bantu anak-anak pelajar yang lagi nyari "jati diri" nemuin keberhargaan diri mereka yang benar, menggali potensi dan menemukan panggilan Tuhan buat hidup mereka. Gue seneng terlibat dalam pelayanan wanita.
 
Gue seneeeeeeng banget terlibat dalam proses pertumbuhan rohani oranglain, gue seneng pas liat mereka hidupnya dipulihkan dan diubahkan.
Seneng, seneng banget! ^ ^
 
Panggilan Sarah = menjadi ibu rohani buat bangsa-bangsa
Panggilan itu yang juga jadi salah satu konfirmasi ketika gue bergumul berdoa buat pasangan hidup.
Panggilan itu yang buat gue bertahan sampai hari ini
I heard His calling!
I caught His Calling!
I let my heart burn with His Calling!
 
Dan hari-hari ini Tuhan bukain lagi.... bukain lagi tentang " SARAH"
 
Sarah " a role model of submission "
 
Waktu gue lagi baca tentang kisah abraham sama suami gue, kita diskusi dan ngobrol-ngobrol tentang sikap abraham as a man. Gue bilang,  gue gak suka kok si abraham gak gentleMAN banget  yaaaa, kok dia gak brani " stand up" for his wife, malah dia mau " cari aman ". gue gak bisa ngebayangin kalo pas mau pergi ke thailand mike bilang gini sama gue, " say, nanti kalo orang tanya bilang aja kamu adikku ya, jangan bilang istriku " ( iiiih pasti gue jadi cembetut.. kok kamu mau cari aman? kok kamu gak rela " mati" kok kamu gak pertahanin aku? emang kamu mau aku di " tahan" di istana " firaun" and almost ditidurin firaun? wkwkwkw -> sorry tata bahasanya agak preman nih gue...gue cuman coba bayangin kalo gue ada di posisi sarah. gaaaaaaaaaaakkkkk mauuuuu...  )
 
" Pada waktu ia( Abraham ) akan masuk ke Mesir, berkatalah ia kepada Sarai, isterinya: "Memang aku tahu, bahwa engkau adalah seorang perempuan yang cantik parasnya.

Apabila orang Mesir melihat engkau, mereka akan berkata: Itu isterinya. Jadi mereka akan membunuh aku dan membiarkan engkau hidup.
Katakanlah, bahwa engkau adikku, supaya aku diperlakukan mereka dengan baik karena engkau, dan aku dibiarkan hidup oleh sebab engkau."

emang si abraham itu gak bohong, sarah itu masih " saudaraan " sama abraham.
tapi abraham takut dibunuh.

Tapi yah dsini gue liat, abraham juga ada " sisi manusia"nya, dia juga mengandalkan "hikmat"nya, semestinya kita percaya kalo ada rencana Tuhan yang belon digenapi, kita gak bakal mati sebelon waktunya ya... tapi yah, gue gak lagi menghakimi abraham krn gue juga gitu, seriiiing banget pikir ini pikir itu, sindrom "oh mungkin kayak gini kali mendingan atau kayak gitu aja", hehehe...

meskipun sikap abraham menurut gue, tidak benar, tapi sarah nurut sama dia. Alkisah sampe Firaun itu pengen "dapetin" sarah, jadi Firaun nahan si sarah di istananya. Ceritanya kita semua tahu, akhirnya Tuhan turun tangan, mendatangkan tulah dan kesusahan besar terhadap Firaun dan sarah jadi selamat dari "tawanan" Firaun.

gue diskusi sama suami gue apa yang buat Tuhan jadi turun tangan dan kita temuin 2 hal ini :
1. Ada rencana Tuhan yang belon selesai dalam hidup abraham dan sarah.

Kalo Sarah jadi istri Firaun entar iskak lahir dari siapa dong?
2. The power of a submissive woman !

di kejadian 20 abraham ngulang lagi kesalahan yang sama, gak " stand up" buat bela dan mempertahankan istrinya. Dia ngomong hal yang sama " sarah itu saudaraku" ke abimelekh, raja Gerar dan hampir aja Abimelekh itu "menghampiri" sarah. Tapi Tuhan lagi yang turun tangan mencegah Abimelekh melakukan dosa lewat mimpi.

There is a power behind a submissive wife yang MENARIK perhatian Tuhan, yang MENARIK pembelaan Tuhan!

ini yang Tuhan mau lia belajar tentang sarah, tentang SUBMISSION!

gue jadi terharuuuu banget....
emang kalo Tuhan itu ngeliat kita gak seperti kita melihat diri kita sendiri yah...

untuk submit, untuk gak berontak, untuk punya sikap hati yang bener mksdnya penundukan diri itu bukan hal yang gampang buat gue..... susaaaaaaaaaaaaaaaahhhh bgt, apalagi typikal cewek dominan gini ;(
but if God says that, I believe!
if God yang bilang, aku akan jadi " sarah rohani" , akan jadi " ibu rohani buat bangsa-bangsa", akan jadi " a role-model of submissive wife " aku percaya! meski sekarang kondisi nya belon kayak gitu.

Gue diingetin Tuhan dan ini nguatin hati gue banget

Dalam kondisi apa abram pas Tuhan kasih dia nama baru " abraham" ( bapa bangsa-bangsa )?
apakah dalam kondisi dia uda punya banyak anak?
satu aja gak punya!
abraham mungkin sering banget diketawain orang-orang pas kenalan sama dia

"siapa namamu?"
" abraham"
" abraham? oohh itu artinya bapa bangsa-bangsa... emang berapa anakmu? "
" belum ada "
" hah? orang anehhh... "

ya gak papa deh, dibilang ' aneh' sama dunia, yang penting TAAT sama Tuhan, iya gak? ;p

btw busway, yang pasti ini bukan hanya panggilan gue,
tapi juga panggilan Tuhan buat semua wanita,  
khususnya yang uda " bersuami",
ayo ayoooo... sama-sama belajar yuk untuk jadi a submissive wife!

- Lia
( bersambung .... )